Manajemen Konflik dan Problem Solving

Mengapa Terjadi Konflik?
  • Manusia memiliki persamaan dan perbedaan prilaku
  • Pikiran berbeda sehingga memicu terjadinya konflik
  • Manusia berinteraksi dalam kehidupan sosial dan organisasi

Defenisi Konflik;
 Secara bahasa artinya saling bertabrakan, ketidaksesuaian, persekutuan, perkelahian

Sumber Konflik :
- Komunikasi yang bermasalah
- Hubungan pribadi yang bermasalah
- Struktur kelompok yang bermasalah

A. Masalah Komunikasi
  • Salah pengertian ynag berkenaan dengan kalimat
  • Bahasa yng sulit dimengerti
  • Informasi yang mendua dan tidak lengkap
  • Gaya individu yang tidak konsisten
B. Hubungan Pribadi 

C. Struktur 
  1. Batasan wewenang dan tanggungjawab yang kabur
  2. Kriteria kinerja yang tidak jelas
  3. Persaingan untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas
  4. Saling ketergantungan kegiatan kerja untuk mencapai tujuan

Memahami Fungsi Konflik

1.  Sebagai alat kinerja
2. Sebagai alat penimbul Kreativitas
- Tugas Pemimpin >> Menyediakan forum bagi anggota organisasi yang berbeda pendapat dalam bentuk diskusi
-Hasil Diskusi >> Ide baru sebagai wujud kreativitas
3. Sebagai alat pelepas/ katup
Murrabbi perlu memberi kesempatan anggota halaqoh untuk menyampaikan unek-unek yang tak berkenan di hati hingga PUAS
4. Sebagai alat keseimbangan
 


0 komentar:

Membuat Rangkaian Lampu Merah

Membuat Rangkaian Lampu Merah | Rangkaian Digital Sederhana

Perbedaan antara elektronika rangkaian analog dan rangkaian elektronika digital pada dasarnya terletak pada level tegangan dimana kedua rangkaian ini bekerja, pada rangkaian elektronika analog range kerja rangkaian lebih flexible disbanding dengan rangkaian elektronika digital yang range tegangannya 0 Volt dan 5 Volt (dalam logika TTL) 0 Volt mewakili logika 0 (low) dan 5 volt mewakili logika 1 (high), tetapi pada perkembangannya rangkaian elektronika lebih mudah diolah ,missal disimpan dalam bentuk data.
Dalam tulisan kali ini, saya mencoba membuat rangkaian digital sederhana yaitu membuat rangkaian lampu merah (traffic light) dengan menggunakan IC digital sederhana, murah dan terdapat banyak dipasaran.

Berikut rangkaiannya:




Membuat Rangkaian Lampu Merah | Rangkaian Digital Sederhana

Pada gambar diatas terlihat ada sumber clock, IC flip-flop, gerbang AND dan lampu Led, disini sumber clock dapat kita dapatkan dengan menggunakan IC timer 555, dengan rangkaian asatable IC 555, lalu tipe IC flip-flop yang digunakan ialah IC 7474 yang bertipe D-FF(delay fip-flop), gerbang logika AND dapat kita dapatkan pada IC 7408, lampu merah kita susun dari lampu led biasa.

Berikut datasheet dari IC yang digunakan

Membuat Rangkaian Lampu Merah | IC7474
IC 7474 (atas) dan IC 7408 (bawah)

Rangkaian diatas dibuat dengan software proteus 7 yang dapat disimulasikan, jalankan program maka hasilnya seperti gambar dibawah ini.

Membuat Rangkaian Lampu Merah | Rangkaian Digital Sederhana
Membuat Rangkaian Lampu Merah | Rangkaian Digital Sederhana

0 komentar:

الثوابت والمتغيرات (Ats-Tsawabit Wal-Mutaghayyirat)

  الثوابت والمتغيرات




Judul buku: Ats-Tsawabit Wal-Mutaghayyirat
Penulis: Jum`ah Amin Abdul Aziz
Penerbit: Al-I’tishom
Tebal buku: 246 halaman
Ukuran: 14 cm x 21 cm

Defenisi Tsawabit
 Tsawabit adalah hal-hal yang tidak boleh berubah atau berganti kapan pun dan dimana pun. Ia merupakan kaidah-kaidah yang mengikat individu-individu, bingkai yang mengendalikan perilaku mereka, dan parameter akurat yang tidak pernah keliru, yang dengannya mereka dibedakan dari orang lain. Oleh karena itu, dalam tsawabit tidaka ada peluang untuk tawar menawar.

Defenisi Mutaghayyirat 

Mutaghayyirat adalah hal-hal yang mungkin mengalami penggantian, perubahan, takwil, dan pengembangan. Dan perubahan di dalamnya bukanlah merupakan pelanggaran terhadap hal-hal pokok (ushul) dan asasi. Ia merupakan hal yang fleksibel. Sebab perubahan waktu dan tempat menuntut adanya fleksibilitas, adaptasi, dan respon  sembari tetap menjaga tsawabit


Ada sebagian kaum muslimin yang menganggap bahwa segala yang telah ada (baca: dilakukan) generasi awal Islam adalah sesuatu yang final dan harus diikuti, hatta dalam model pakaian dan hal lain yang sebenarnya masuk dalam domain “umuriddunya”. Sebagian yang lain, merupakan lawan ekstrim dari golongan pertama, bahwa apapun yang ada dalam Islam bisa diubah seiring dengan perkembangan zaman. Tidak peduli apakah ia masalah muamalah maupun ibadah dan aqidah, semuanya bisa diubah mengikuti “semangat zaman”.
Pandangan seperti di atas bisa saja terjadi ketika seorang muslim tidak mengetahui tsawabit dan mutaghayyirat dalam Islam. Mana hal-hal prinsip yang bersifat permanen, tidak boleh berubah. Dan mana hal-hal yang bersifat fleksibel, yang perlu dikembangkan dan dilakukan inovasi.
Dalam hal dakwah dan harakah juga demikian. Termasuk ketika umat berbicara tentang gerakan dakwah Islam terbesar; Ikhwanul Muslimun. Saat harakah ini di berbagai belahan dunia melakukan transformasi dalam ‘bentuk lain’ yang ‘berbeda’ dari tampilannya pada zaman Hasan Al-Banna, banyak komentar yang menganggap bahwa Ikhwan tidak lagi berada dalam asholahnya. Terlebih ketika harakah ini di beberapa negara sering kali melakukan ‘manuver dakwah’ maka suara-suara itu lebih terdengar. Tidak hanya dari orang umum dan simpatisannya, bahkan sebagian kadernya juga ikut terbawa dalam pandangan ini.
Sementara itu, tantangan dan problematika yang dihadapi harakah Islam sekarang berbeda dengan apa yang pernah dihadapinya dulu. Peluang yang terbuka juga tidak sama persis dengan apa yang sudah terjadi sebelumnya. Zaman dan tipologi manusia yang ada sekarang juga berbeda. Dengan argumentasi ini, ada juga kemudian yang mengusulkan bahwa ‘manuver dakwah’ harus lebih kencang dan bahkan menyangkut hal-hal yang sebenarnya prinsip juga menjadi berubah.
Maka, kehadiran buku Ats-Tsawabit Wal-Mutaghayyirat karya Jum’ah Amin ini menjadi cahaya terang yang bisa dijadikan referensi tentang Ikhwan, tidak hanya bagi kadernya tetapi juga bagi simpatisan dan umat Islam secara umum.

Ada 10 Tsawabit Da`wah, yaitu :
        Pertama, nama jama`ah dan gagasan tentang sejarah dan loyalitas.
Kedua: kerja sama tim dan kemampuan kita.
Ketiga, pendidikan dan non-kekerasan adalah cara kami.
Keempat, Pendidikan keluarga dalam inkubator kami.
Kelima: Sepuluh ajaran khusus pesan dan dua puluh pilar aset, dan pesan berdasarkan keyakinan kami dan kami telah belajar sumber.
Keenam: inklusivitas dan seluruh dasar pandangan kita tentang pemahaman yang komprehensif dan secara keseluruhan.
Ketujuh: Syura mengikat tekad sengketa antara kami.
Kedelapan: menghormati aturan dan peraturan dari etika Biatna.
Kesembilan: pilihan yurisprudensi dari grup tersebut bukan individu yang terbaik dalam mereka.
Kesepuluh: Tujuan Allah dalam semua konstanta dan Mngaratna, dan semua yang kita katakan dan lakukan.

Setelah menjelaskan tentang definisi tsawabit dan mutaghayyirat, penulis menjelaskan pula 10 tsawabit dalam dakwah Ikhwanul Muslimun, yaitu:
1. Nama Jamaah tidak boleh berubah sebab ia merupakan cerminan fikrah, aplikasi, sejarah dan loyalitas.
Artinya, ketika disebutkan nama Ikhwanul Muslimun, maka akan segera tergambar sebuah jamaah dakwah dengan berbagai karakternya yang khas. Namun, ke-tsawabit-an nama ini hanya diperuntukkan bagi tanzhim alamy (organisasi pusat). Adapun cabang-cabangnya di berbagai negara diperbolehkan menggunakan nama yang berbeda sesuai dengan kondisi sosial politik dan peluang serta kapasitas internal jamaah.
2. Beramal jama’i adalah kewajiban yang harus selalu menyatu dengan aktivis dakwahnya. Maka kader Ikhwan akan senantiasa bersama dengan jamaah baik keputusan jamaah sesuai dengan pendapatnya atau berbeda. Dan tentu saja karena jamaah ini adalah jamaah Islam maka segala keputusannya harus sesuai dengan konsep Islam dan amal jama’inya pun dalam rangka penegakan Islam.
3. Jalan yang dilalui dalam upaya meraih cita-cita dan tujuannya adalah dengan tarbiyah. Meskipun pada saat yang sama juga ada dakwah struktural, perubahan sosial melalui gerakan massa, dan sebagainya, tarbiyah (pengkaderan) tetap menjadi langkah utama. Hal ini membawa implikasi meskipun suatu saat jamaah ini sudah memasuki ranah politik atau bahkan ranah negara, memiliki massa yang demikian banyak jumlahnya, ia tetap harus melakukan proses tarbiyah. Dengan tarbiyah itu ia menjaga dan mengembangkan kader yang sudah ada, dengan tarbiyah pula ia menambah jumlah kader itu.
4. Usrah adalah tempat asuhan tarbiyah. Meskipun wasailut tarbiyah (sarana-sarana tarbiyah) itu banyak, tetapi usrah tetap menjadi jiwa dari semua sarana yang ada. Meskipun sarana tarbiyah bisa berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi (misalnya dengan telekonferens dan taujih leave), usrah tidak boleh ditinggalkan. Ia menjadi benteng terakhir bagi tarbiyah, otak bagi amal jama’i, dan senjata utama dalam merealisasikan cita-cita.
5. Prinsip-prinsip jamaah, baik mengenai pemahaman aqidah, pemikiran, atau ideologinya bisa dirujuk dalam risalah ta’alim (khususnya ushul isyrin) dan risalah aqaid. Maka, bagi kadernya sangat diperlukan mempelajari risalah tersebut, sebab ia merupakan batasan dan arahan dalam memahami Islam. Jika batasan atau kaidah dalam risalah ini telah benar-benar dikuasai maka baru boleh baginya membaca referensi apapun dan tidak dikhawatirkan akan terkena syubhat dan ghazwul fikr dari pihak yang memusuhi Islam.
6. Bahwa Islam itu bersifat syumul (komprehensif) dan karenanya jamaah dakwah Islam juga harus bersifat komprehensif. Dari sini bisa diketahui kelemahan harakah Islam yang hanya mengkonsentrasikan diri pada salah satu aspek dalam Islam; aqidah saja atau politik saja, misalnya.
7. Syura adalah pengikat bagi setiap ikhwah dalam memecahkan permasalahan dan menyelesaikan perbedaan.
8. Menghormati sistem dan peraturan jamaah adalah moralitas yang selayaknya dijunjung tinggi setiap ikhwah
9. Pilihan fiqih yang telah ditetapkan oleh jamaah harus diikuti oleh anggota
10. Allah menjadi tujuan dalam setiap ucapan dan perbuatan.





0 komentar:

Laporan Akhir Modul 3



Laporan Akhir 
Praktikum Elektronika dan Sistem Digital 
Modul III
KARAKTERISTIK DIODA & TRANSISTOR

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]



Percobaan 2
1.Gambar Rangkaian [kembali]

                                            (a) Clipper Atas                             (b) Clipper Bawah

 2. Jurnal Sinyal Hasil Keluaran [kembali]  


3. Pembahasan [kembali]
Percobaan ini yaitu percobaan clipper atas dan clipper bawah. Rangkaian clipper adalah rangkaian pemotong. Rangkaian clipper memanfaatkan prinsip kerja dioda yang dipasang seri dengan baterai tetapi dipasang paralel dengan sumber dan hambatan (RL). Pada clipper positif, pada setengah gelombang positif maka tegangan akan melewati dioda (forward bias) dan baterai (berlawanan arah dengan sumber, akibatnya pada setengah gelombang positif tersebut terjadi penurunan tegangan oleh dioda dan pengurangan tegangan oleh baterai. Oleh karena itu, setengah gelombang negatif menjadi terpotong, sedangkan setengah gelombang negatif berikutnya dioda dalam keadaan OFF (reverse bias) maka tidak terjadi pengurangan tegangan oleh dioda dan baterai. Sedangkan pada clipper negatif, pada setengah gelombang positif dioda dalam keadaan OFF (reverse bias) sehingga tidak terjadi pengurangan tegangan oleh dioda dan baterai. Pada setengah gelombang negatif berikutnya dioda dalam keadaan ON sehingga tegangan melalui dioda dan baterai, maka terjadi pengurangan tegangan oleh dioda dan baterai. Oleh karena itu, setengah gelombang negatif menjadi terpotong. Dari kedua keadaan tersebut merupakan prinsip kerja dari clipper atas dan bawah.
Dari jurnal dan video di atas terlihat gelombang hasil keluaran pada lipper atas dan bawah. Pada clipper atas, pada setengah gelombang positif pada clipper atas, besar tegangan sumber (12 volt) terpotong oleh dioda dan baterai (5 volt) sehingga dapat di lihat pada jurnal dan video setengah gelombang positif terpotong. Sedangkan pada setengah gelombang negatif pada clipper bawah, besar tegangan sumber (12 volt) terpotong oleh dioda dan baterai (5 volt) sehingga dapat di lihat pada jurnal dan video setengah gelombang negatif terpotong.


4. Hardware [kembali]



Gambar Hardware yang digunakan

0 komentar:

Laporan Akhir Modul 1



Laporan Akhir 
Praktikum Elektronika dan Sistem Digital 
Modul I

Gerbang Logika Dasar, Monostable Multivibrator & Flip - Flop


[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]



1. Kondisi[kembali]
Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
Rangkaian Sederhana 1 : B= 0, D=0, A=1, C’=0, D= 1
Rangkaian Sederhana 2 : B= 0, D=0, A= 1, B=0, C’=1.

2. Rangkaian Simulasi [kembali]

- Percobaan 2 Kondisi 11
A. Rangkaian Sederhana 1 : B= 1, D=0, A=1, C’=0, D= 0

Dengan Multisim

Dengan Proteus

B. Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=0, A= 1, B=1, C’=0

Dengan Multisim

Dengan Proteus




4.  Hardware [kembali]
5.  Jurnal[kembali]




6.  Analisa[kembali]

Percobaan 1

Pada praktikum yang di lakukan tentang gerbang logika dasar, gerbang logikanya adalah gerbang NOT, AND, XOR, NAND,  dan XNOR. Dapat dilihat pada tabel percobaan satu yang ada pada jurnal. B1 dan B0 dihubungkan dengan seluruh gerbang logika yang telah disebutkan di atas, dan khusus pada NOT inputannya hanya B1. Keluaran dari tiap-tiap gerbang logika diberikan indicator berupa LED. Dimana apabila LED hidup berarti keluarannya adalah 1 dan apabila mati berarti keluarannya adalah 0.
Dapat dilihat pada saat inputan B1=1 dan B0=0, LED pada NOT mati, OR hidup, XOR hidup, NAND hidup, dan XNOR mati. Pada saat B1=1 dan B0=1, maka LED pada NOT mati, AND hidup, OR hidup, XOR mati, NAND mati, NOR mati, dan XNOR mati. Dimana output dari masing-masing gerbang adalah :
NOT       : outputnya adalah kebalikan dari nilai inputnya;
AND       : outputnya akan bernilai 1 jika semua inputnya 1, dan  jika salah satu inputannya 0 maka     outpunya bernilai 0
OR          : outputnya akan bernilai 1 jika salah satu inputnya 1, dan jika semua inputnya 0 maka nilai outputnya 0
XOR       : (jika jumlah kaki inputan genap) outputnya akan bernilai 1 saat jumlah inputnya bernilai  ganjil, (jika jumlah kaki inputan ganjil) outputnya akan bernilai satu saat inputnya bernilai genap;
 NAND   : (kombinasi dari NOT dan AND) outputnya adalah kebalikan dari output AND;
NOR       : (NOT dan OR) outputnya adalah kebalikan dari output OR;
XNOR    : (NOT dan XOR) outputnya adalah kebalikan dari output XOR.
Pada baris kedua pada gerbang NAND, pada saat B1=0 Dan B0=1 output pada NAND tersebut seharusnya adalah 1 tetapi pada table yang ada di jurnal adalah 0. Kesalahan yang terjadi mungkin saja pada saat praktikan menyalin nilai ke jurnal. hal tersebut praktikan sebutkan karena jika kesalahnya terjadi pada rangkaian maka nilai yang tidak tepat pasti tidak hanya satu nilai saja. 

Percobaan 4

                Pada percobaan kedua yaitu tentang D flip flop dan JK flip flop. Hasilnya dapat dilihat pada table percobaan 4 yang ada pada jurnal di atas. Pada D flip flop B6 dihubungkan dengan clock, B5 inputan D, B1 pada Set dan B0 adalah Reset. Pada JK flip flop, keadaan Set dan Reset sama dengan flip flop D, J dan K-nya adalah B2 dan B4, serta B3 adalah Clock.
                Dapat dilihat pada baris ke empat,Set dan Reset dberi nilai high sehingga flip flop D aktif, lalu clock pada flip flop D diberi nilai high (berinlai 1) , sebelumnya inputan D telah diberi nilai 0 sehingga nilai 0 digeser ke Q saat diberi clock maka nilai Q’ adalah 1 (nilainya kebalikan dari Q). Pada baris kelima keadaan dan perlakuan sama dengan baris keempat tetapi nilai inputan D diberi nilai 1, maka terlihat nilai Q adalah 1 dan Q’ adalah 0.
                Pada flip flop JK pada baris keempat set dan reset diberi nilai high (1) maka flip flop JK dalam keadaan aktif. J dan K diberi nilai 0, dandiberikan juga clock terlihat nilai pada Q adalah 1 dan Q’ berinilai 0. Lalu pada baris kelima J dan K diberi nilai 0 dan 1 terlihat keluaran pada Q dan Q’ adalah 1 dan 0. Hasil di atas sesuai dengan table kebenaran JK flip flop yang ada. Dapat dilihat pada table di bawah ini.
                Pada tabel kebenaran JK flip flop di bawah terdapat keadaan terlarang. Dikatakan terlarang karena pada keaadan normal nilai Q' adalah kebalikan dari nilai Q tetapi pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai Q' sama dengan nilai Q.





0 komentar:

Laporan Akhir Modul 4



Laporan Akhir 
Praktikum Elektronika dan Sistem Digital 
Modul IV
OP-AMP DAN PEMBANGKIT GELOMBANG ISYARAT

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]



I.  Analisa Percobaan [kembali]
Percobaan kali ini yaitu tentang pemangkit gelombang segitiga. Rangkaian pembangkit gelombang segitiga tersebut merupakan gabungan dari dua rangkaian yaitu rangkaian ramp generator dan rangkaian komparator. Rangkaian ramp generator merupakan rangkaian yang menghasilkan gelombang segitiga dan rangkaian komparator merupakan rangkaian yang menghasilkan gelombang kotak-kotak, dapat dilihat pada display osciloscop di atas.

Input pada rangkaian ramp generator adalah tegangan dc positif dan negatif, namun karena adanya kapasitor yang dihubungkan pada kaki inverting op amp maka terjadi pengisian dan pengosongan pada kapasitor  akibatnya pada tegangan input terjadi perubahan nilai pada setiap waktu yang terjadi pada setiap pengisian dan pengosongan tersebut. Dapat kita lihat, tegangan outputnya berbentuk segitiga yang menandakan bahwa nilai tegangan yang berubah-ubah. Sedangkan pada komparator tidak terjadi perubahan nilai pada tegangan outputnya.
Selanjutnya, pada rangkaian di atas terlihat bahwa kapasitor yang digunakan memiliki dua nilai yang dihubungkan dengan switch (untuk mengatur kapasitor mana yang dipakai) dan begitu juga pada resistor (Ri). Dapat kita perhatikan bahwa, pada dua keadaan (1 dan 3 pada jurnal) saat nilai Ri yang dipakai  memiliki nilai yang sama terlihat bahwa terjadi perubahan frekuensi. Terlihat bahwa semakin kecil nilai kapasitor yang digunakan maka frekuensi gelombang output akan semakin besar dan sebaliknya semakin besar kapasitor yang digunakan maka frekuensi gelombang akan semakin kecil.
 

2. Gambar [kembali]
 
Gambar 1. Rangkaian Triangle


Tabel 1. Jurnal Pembangkit Gelombang Segitiga

Gambar 2. Bentuk gelombang saat J11, J13 ON dan J12, J14 OFF

 Gambar 3. Bentuk gelombang saat J11, J14 ON dan J13, J14 OFF

Gambar 4.  Bentuk gelombang saat J12, J13 ON dan J11, J14 OFF

 Gambar 5. Bentuk gelombang saat J12, J14 ON dan J11, J13 OFF

 Gambar 6. Bentuk gelombang saat J11, J13, J12, dan J14 ON

 Gambar 7. Hardware





0 komentar: