Semikonduktor
23.20
By
Unknown
0
komentar
SEMIKONDUKTOR
Semikoduktor adalah suatu bahan
yang banyak dipakai dalam pembuatan komponen dasar elektronika, seperti Dioda, Transistor,
JFET, MOSFET sampai pada IC (Integrated
Circuits). Bahan Silikon dan Germanium yang paling banyak digunakan dalam
pembuatan komponen elektronika karena lebih stabil pada suhu tinggi.
1.1
Teori
Atom[kembali]
Atom adalah partikel yang sangat kecil dan terdiri
atas proton, elektron serta neutron.
Tahun 1911, Rutherford melakukan percobaan dan menghasilkan bahwa sebagian besar masa atom dan semua muatan positif berkumpul pada inti
atom (di tengah-tengah atom).
Atom terdiri atas nukleus (proton dan neutron) dengan elektron-elektron yang bergerak di
sekitas nukleus yang menyerupai sistem tata surya.
Dalam konvensi ditetapkan elektron bermuatan
negatif, proton bermuatan positif dan neutron tidak bermuatan.
Tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan bahwa Elektron-elektron dari suatu atom tersusun atas
beberapa kulit atau orbit yang berada pada jarak yang berbeda dari inti atom
seperti gambar 1.
Gambar 1 Orbit-orbit elektron
Masing-masing orbit mempunyai tingkat energi yang mana semakin tinggi orbit
maka makin tinggi energinya. Model Bohr menyatakan orbit atom dengan penamaan mulai huruf K
sampai Q seperti gambar 2.
Gambar 2 Model Bohr menyatakan orbit
atom dengan huruf K s/d Q
Pada suhu nol mutlak atau -273 °C, bahan
semikonduktor murni benar-benar merupakan isolator karena semua elektron
valensi terikat erat pada tempatnya.
Elektron valensi adalah elektron-elektron yang
terletak di kulit (orbit) terluar sebuah unsur.
Atom boron mempunyai elektron valensi 3, silikon
memiliki elektron valensi 4, fosfor mempunyai elektron valensi 5, dan
seterusnya, seperti
tabel 1. Agar konduktivitasnya baik, maka bahan semikonduktor dicampur dengan
bahan lain (doping), seperti boron, arsenikum, galium, fosfor, dan
lain-lain.
Tabel
1 Susunan Elektron pada beberapa Atom
Nama Unsur
|
Lingkaran orbit
|
Jumlah elektron
|
Elektron valensi
|
||||||
K
|
L
|
M
|
N
|
O
|
P
|
Q
|
|||
Boron
|
2
|
3
|
5
|
3
|
|||||
Silikon
|
2
|
8
|
4
|
14
|
4
|
||||
Fosfor
|
2
|
8
|
5
|
15
|
5
|
||||
Galium
|
2
|
8
|
18
|
3
|
31
|
3
|
|||
Germanium
|
2
|
8
|
18
|
4
|
32
|
4
|
|||
Arsenikum
|
2
|
8
|
18
|
5
|
33
|
5
|
Bahan-bahan yang bervalensi 3 (trivalen) berfungsi
membentuk bahan tipe P (bahan yang kekurangan elektron). Sedangkan bahan-bahan
yang bervalensi 5 (pentavalen) berfungsi
membentuk bahan tipe N (bahan yang kelebihan elektron).
Contoh :
Jika
sebuah silikon didoping dengan fosfor atau arsenikum maka bahannya
disebut bahan semikonduktor tipe N karena memiliki muatan listrik negatif.
Sedangkan jika didoping dengan boron atau
galium maka bahannya disebut bahan
semikonduktor tipe P karena memiliki muatan listrik positif.
Silikon dan Germanium adalah bahan semikonduktor
yang paling banyak digunakan dalam pembuatan komponen elektronika, karena sifatnya :
a.
lebih stabil pada suhu tinggi,
b.
silikon (0,6 V) lebih banyak digunakan dari pada germanium (0,3 V).
c.
Jumlah
elektron silikon adalah 14 seperti gambar 3 sedangkan germanium 32.
d.
memiliki elektron valensi yang
sama, yaitu 4.
Gambar 3
Struktur atom silikon
Angka +14 yang terletak pada inti atom silikon
menyatakan jumlah muatan positif proton yang berfungsi mengimbangi muatan
negatif elektron-elektron sehingga atom dalam keadaan netral. Gambar 4 adalah struktur atom silikon dengan empat
elektro valensi dan +4 yang artinya 4
muatan positif proton.
Gambar 4 Struktur Atom Silikon dengan Elektron Valensinya
Kulit terluar dari suatu atom selalu berupaya
mempunyai jumlah elektron 8. Setiap atom selalu berusaha memperoleh konfigurasi atom-atom gas mulia seperti neon, krypton, dan
sebagainya yang telah memiliki 8 elektron. Oleh karena itu, kumpulan atom
silikon akan menarik empat elektron dari
empat atom tetangganya sehingga membentuk kristal seperti gambar 5. Kristal adalah susunan atom
yang membentuk suatu pola ikatan yang teratur (ikatan kovalen) dan membentuk diri menjadi
benda padat.
Gambar 5 Struktur Irisan Kristal Silikon
Beberapa
ikatan kovalen akan pecah karena pengaruh panas.. Semakin tinggi suhu mengenai ikatan kovalen maka semakin banyak ikatan kovalen yang pecah
sehingga menghasilkan elektron bebas.
Energi
yang dapat memecahkan
ikatan kovalen sehingga menghasilkan elektron bebas disebut energi gap (Eg). Adapun hubungan antara elektro
dan kulit orbit adalah seperti gambar 6.
Gambar
6 Hubungan antara elektron dan kulit orbit
Hukum dasar hubungan antara elektron dan kulit orbit:
1. Elektron tidak dapat berada
antara dua kulit orbit.
2. Elektron-elektron pada suatu
kulit orbit punya suatu rentang tenaga.
3. Elektron perlu cukup tenaga
untuk melompat ke kulit orbit yang lain.
Apabila ikatan kovelen pecah maka akan mengakibatkan lepasnya
elektron yang disebut elektron bebas. Elektron bebas ini meninggalkan
tempatnya semula sehingga ruang itu menjadi kosong yang disebut hole atau lubang seperti gambar 7.
Gambar
7 Elektron lepas akibat pecahnya ikatan kovalen
Pada
suhu 0K tidak ada elektro yang lepas atau berpindah dari bidang valensi ke
bidang konduksi dan bila suhu dinaikkan maka dengan EG yang cukup dapat
membuat elektron berpindah dari bidang valensi ke bidang konduksi seperti
gambar 8 dan gambar 9.
Gambar
8 Bidang tenaga kristal pada suku 0K
Gambar
9 Bidang tenaga Kristal pada suhu agak tinggi
Arah
aliran elektron seperti gambar 10 maka kebalikannya akan membuat arah aliran
hole.
Gambar
10 Mekanisme konduksi lobang
Gambar 11 menunjukkan bahan semikonduktor
jenis n dimana diperoleh dengan cara doping dengan atom asing bervalensi 5
seperti Fosfor .
Gambar
11 Terjadinya elektron bebas pada
semikonduktor jenis n
Gambar
12 Arus tenaga elektron valensi
atom donor
Pada
semikonduktor jenis n terbentuknya elektron disertai terbentuknya ion positif yang
tidak dapat bergerak seperti ditunjukkan gamabr 12 diatas.
1.5
Semikonduktor jenis
p[kembali]
Gamabr 13
menunjukkan bahan semikonduktor tipe p dimana diperoleh dengan doping atom
asing bervalensi 3, seperti Boron (B) atau Galium (Ga).
Gambar 13 Terjadinya hole pada semikonduktor tipe p
Gambar 14 Arus tenaga elektron valensi atom akseptor
Pada
semikonduktor jenis p terbentuknya hole disertai terbentuknya ion negatif yang tidak
dapat bergerak seperti ditunjukkan gambar 14 diatas.
Konduktivitas bahan semikonduktor terletak di antara
konduktor (penghantar
listrik ) dan isolator (tidak menghantarkan listrik). Jika ada sejumlah
besar elektron pada salah satu
tempat pada suatu bahan, sedang pada tempat lain hanya terdapat sedikit
elektron, maka elektron-elektron akan mengalir dari tempat yang padat ke tempat
yang sedikit sampai tercapainya suatu keseimbangan.
0 komentar: